
Bandar Lampung (25/02/2025) – Sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya Indonesia, siswa kelas 3 dan 4 SD Trinitas mengikuti kegiatan field trip ke Gabovira, sebuah tempat edukasi membatik yang memungkinkan anak-anak belajar langsung tentang salah satu warisan budaya Indonesia yang berharga.
Batik bukan sekadar kain dengan motif indah, tetapi juga memiliki filosofi dan nilai seni yang tinggi. Melalui kunjungan ke Gabovira, siswa diajak untuk memahami sejarah, makna, serta teknik dasar dalam membatik. Mereka mendapatkan pengalaman langsung dalam mencanting, mewarnai, dan melihat proses pembuatan batik dari awal hingga menjadi kain yang siap digunakan.
Dalam sesi edukatif ini, anak-anak:
🎨 Mengenal Beragam Motif Batik – Mengetahui motif-motif batik khas Indonesia dan makna di baliknya.
✍️ Belajar Teknik Membatik – Mencoba mencanting dengan malam (lilin) di atas kain dan mengisi pola dengan kreativitas mereka sendiri.
🖌️ Mewarnai dan Melihat Proses Pewarnaan – Memahami bagaimana batik mendapatkan warna khasnya melalui proses pencelupan.
👀 Menyaksikan Proses Pembuatan Batik – Mengamati bagaimana pengrajin batik bekerja dengan ketelatenan dan keahlian tinggi.
Antusiasme siswa sangat tinggi selama kegiatan berlangsung. Dengan bimbingan para pengrajin, mereka mencoba menggambar pola batik di atas kain, mencanting dengan lilin panas, hingga mewarnai hasil karya mereka sendiri. Selain melatih keterampilan seni, kegiatan ini juga menanamkan rasa bangga terhadap budaya Indonesia dan mengajarkan pentingnya kesabaran serta ketelitian dalam berkarya.
Field trip ke Gabovira menjadi pengalaman berharga bagi siswa SD Trinitas dalam mengenal, memahami, dan turut serta dalam melestarikan batik sebagai salah satu identitas bangsa. Dengan mengenalkan batik sejak dini, diharapkan anak-anak dapat menghargai dan mencintai budaya Indonesia, serta ikut berperan dalam menjaga keberlanjutan seni membatik di masa depan.
✨ “Bangga Berbatik, Bangga Berbudaya!” ✨