![](https://sekolahtrinitasbdl.sch.id/wp-content/uploads/2024/12/5-2.jpg)
Bandar Lampung (22/08/2024)
Mengenal Kekayaan Warisan Nusantara Melalui Seni Batik
Dalam rangka memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya bangsa, SD Trinitas mengadakan kegiatan Field Trip yang tak hanya mengedukasi, tetapi juga menginspirasi siswa kelas 5 untuk mencintai seni tradisional Indonesia. Kegiatan kali ini bertajuk “Mencintai Batik, Mewarisi Budaya,” di mana siswa diajak berkunjung ke Rumah Batik Gabovira, sebuah pusat seni batik yang terkenal akan keahlian dan dedikasinya dalam menjaga tradisi batik Nusantara.
Kunjungan dimulai dengan sesi pengenalan tentang sejarah dan filosofi batik oleh para ahli di Rumah Batik Gabovira. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian saat dijelaskan tentang asal-usul batik, makna di balik setiap motif, serta proses pembuatan batik yang memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mereka belajar bahwa batik bukan sekadar kain bermotif, tetapi juga sebuah karya seni yang menyimpan nilai-nilai budaya, simbolisme, dan identitas bangsa.
Penjelasan ini membuka wawasan siswa tentang betapa kaya dan dalamnya warisan budaya yang dimiliki Indonesia. Mereka mulai memahami bahwa dengan mencintai dan melestarikan batik, mereka turut serta dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Setelah pengenalan teori, siswa diajak untuk terjun langsung ke dalam proses pembuatan batik. Dalam sesi praktik ini, setiap siswa diberikan alat-alat membatik seperti canting dan lilin malam, serta kain putih sebagai media untuk berkreasi. Dengan bimbingan dari pengrajin batik yang berpengalaman, siswa mulai menggambar motif sederhana di atas kain, mengikuti langkah-langkah tradisional pembuatan batik.
Siswa dengan penuh semangat menciptakan pola-pola unik di atas kain, mencoba berbagai teknik yang diperkenalkan. Melalui proses ini, mereka belajar tentang ketekunan, detail, dan kreativitas yang dibutuhkan dalam membatik. Pengalaman ini memberikan mereka penghargaan yang lebih besar terhadap proses panjang dan rumit di balik sehelai kain batik yang indah.
Setelah selesai dengan kegiatan membatik, siswa diajak untuk mengunjungi galeri di Rumah Batik Gabovira yang menampilkan berbagai produk batik, mulai dari kain hingga berbagai souvenir yang terbuat dari batik. Siswa dapat melihat langsung hasil karya pengrajin, seperti kain batik dengan berbagai motif tradisional, baju, tas, hingga aksesoris yang dihiasi dengan corak batik.
Dalam galeri ini, siswa diperkenalkan pada berbagai jenis motif batik, seperti motif klasik yang penuh makna hingga motif kontemporer yang lebih modern. Mereka juga mendapatkan penjelasan tentang bagaimana batik diaplikasikan dalam produk-produk sehari-hari, menjadikannya bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Dengan melihat langsung hasil karya batik yang dipajang, siswa dapat memahami nilai estetika dan budaya yang terkandung dalam setiap helai kain. Mereka belajar bahwa batik bukan hanya pakaian, tetapi juga simbol kebanggaan nasional yang harus dijaga dan dilestarikan.
Field trip ke Rumah Batik Gabovira memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi siswa kelas 5 SD Trinitas. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang teknik membatik, tetapi juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. Dengan mencintai batik, siswa diajak untuk menghargai akar budaya mereka sendiri, dan untuk menjadi generasi yang bangga akan identitas bangsanya.
Kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai penting seperti cinta tanah air, rasa hormat terhadap warisan budaya, dan pentingnya menjaga tradisi agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. Siswa pulang dengan tidak hanya membawa hasil karya batik mereka sendiri, tetapi juga dengan semangat dan kebanggaan yang baru terhadap budaya Indonesia.
SD Trinitas bangga dapat memberikan pengalaman pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter siswa melalui kegiatan yang menyentuh hati dan pikiran mereka. Dengan kunjungan ini, diharapkan siswa dapat terus mengembangkan cinta terhadap budaya dan meneruskannya kepada generasi berikutnya. Batik, sebagai warisan budaya dunia, akan tetap hidup dan berkembang di tangan-tangan generasi muda yang cinta dan bangga akan identitas mereka sebagai bangsa Indonesia.